Mengikuti Berita dan Gosip, Apa yang Didapatkan?

Salam untuk kita semua. Semoga umur kita senantiasa diberkahi oleh Allah Yang Maha Pengasih.
Sahabat Catatan Ummat, pernahkah kita membaca sesuatu, entah itu dari buku, koran, majalah, atau bahkan dari benda berbentuk pipih yang kita kenal dengan smartphone (telpon pintar). Pernahkah?. Lalu, apa yang sering kita baca itu? Tema atau masalah apa yang membuat kita ingin membacanya? Topik apa yang sering jadi perbincangan dan sangat sensitif?
Tentu bagi mereka penggiat berita bisa menjawa serentetan pertanyaan tersebut diatas dengan lancar tanpa hambatan. Apa lagi yang sering menonton berita atau membaca lewat artikel, pasti ia mengikuti arus berita, mulai dari yang terupdate sampai yang terhot.
Apalagi di media-media eletronik baik televisi dan radio, atau media cetak seperti majalah dan koran sering mempublikasikan dan mengangkat isu-isu yang menjadi perbincangan hangat bagi publik. Gosip sana sini tanpa henti, mulai dari isu dimasyarakat sampai pemerintah. Dan yang paling sering orang baca dan ikuti adalah isu terhadap public figure (artis). Apalagi jika sudah menyangkut persoalan romansa dan pernikahan, sebagian orang greget tidak mau terlinggal berita. Seakan itu hal patut diketahui.
Pertanyaannya, apa yang didapat dari membaca dan mengikuti berita dan gosip tersebut? Apakah kita mendapat gaji, mendapat tunjangan atau mendapat sesuatu? Jawabannya tidak. Mungkin hanya rasa puas dan lelah yang didapat. Itupun kalau yang diikuti berita yang bermanfaat, kalau tidak, sia-sia waktu kita terbuang untuk hal yang tidak berdampak bagi kehidupan kita.
Dan sekarang, kebanyakan orang Indonesia melakukan hal yang demikian. Mereka terlihat sibuk mengikuti berita yang sedang hangat terjadi sehingga hal yang bermanfaat mereka tinggalkan. Lihatlah, mereka lebih asyik baca koran dan majalah ketimbang membaca kita suci (al-Qur'an), mereka lebih antusias melihat berita ditelevisi ketimbang melihat kajian-kajian (yang saat ini telah banyak kajian Islam tersebar luas), mereka lebih mrmentingkan mendengar berita dari radio ketimbang mendengar ceramah atau murottal. Dan masih banyak lagi sesuatu yang bermanfaat bagi mereka namun terhalang karena sibuk dengan berita.
Bukan hanya itu, gosip yang notabene ghibah juga mereka sukai dan sangat antusias mengikutinya. Seakan itu adalah hal yang wajib mereka ketahui, padahal mereka sama sekali tidak punya kepentingan terhadap gosip-gosip tersebut. Mengikutinya atau tidak sama saja, malah akan membuat waktu terbuang dengan percuma.
Berita atau gosip memang bisa melalaikan kita, bahkan bisa melaikan kita mengingat Allah. Kadang adzan sudah terdengar, namun ia masih sibuk mendengar berita. Yang seharusnya ia mengerjakan shalat dan mendapat pahala, malah asik dengan berita/gosip. Apa yang didapatnya? Tidak ada, sama sekali tidak ada.
Tapi, kenapa orang masih sangat menyukai berita dan gosip jika ia tidak mendapatkan manfaat dari sana? Itulah sebab dari rasa keingintahuan manusia yang besar terhadap sesuatu, bahkan jika tidak ada sangkut pautnya dengan dirinya pun ia sangat antusias untuk mengetahui. Berita yang tidak penting pun tidak luput dari keingintahuannya. Ini tidak bisa dibiarkan. Ada pepatah mengatakan: terkadang rasa ingin tahu mu yang terlalu besar, menjadi sebab kematianmu. Entah apa maksud dari kalimat itu. :)
Jika orang bijak, pasti ia menempatkan keingintahuaanya dengan tepat. Dengan cara menuntut ilmu dan menambah wawasan mereka. Seharusnya ini yang dilakukan, ingin tahu tentang ilmu agama lebih bermanfaat ketimbang ingin tahu mengenai berita. Kita seharusnya antusias mengkaji ilmu agama ketimbang antusias mengikuti gosip-gosip yang tak bermutu. Kita seharusnya lebih asyik mendengar ceramah dan murottal ketimbang mendengar berita atau gosip. Karena sekali lagi, kita tidak mendapat apa-apa dari mengikuti berita, hanya mengetahuinya sebentar dan lambat laun hilang dan tidak dipedulikan. Waktu kita pun terbuang seperti debu yang terhembus angin.
Berbeda dengan mengikuti dan mendengar kajian-kajian Islam, kita akan menambah wawasan dan ilmu kita mengenai Islam, sehingga bisa membuat kita menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Allah.
Jadi, jangan biarkan kita sibuk dengan berita atau gosip, lebih baik sibuk mengkaji ilmu agama, agar waktu yang singkat ini tidak kita gunakan hanya untuk menngetahui sesuatu yang tidak penting.
Wallahu A'lam

Postingan terkait: