Kita pasti menerima dan meyakini bahwa sebaik-baik suri tauladan adalah Nabi Muhammad sallallahu 'alayhi wasallam. Segala yang beliau lakukan dan yang beliau ucapkan adalah kebaikan. Bahkan Allah menjamin beliau terhapus dosa yang lalu dengan dosa yang akan datang. Jadi beliau adalah manusia terbaik dimuka bumi ini. Manusia yang suci dari dosa.
Tentu kita memiliki keinginan seperti beliau, atau setidaknya bisa mengikuti setiap yang beliau lakukan. Karena segala sesuatu yang ada pada diri Rasulullah sallallahu 'alayhi wasallam adalah kebaikan. Dan kita ingin selalu berada dalam kebaikan. Kecuali yang tidak ingin.
Kalau kita lihat kondisi manusia, khusus muslim sekarang, banyak yang tidak ingin mengikuti beliau. Banyak yang meremehkan sunnah yang beliau sampaikan kepada umatnya. Menganggap itu adalah hal tabu dan kuno. Memandang rendah sunnah beliau bahkan membencinya. Na'udzubillah.
Padahal kita tau bahwa kita wajib mengikuti sunnah beliau yang penuh kebaikan dan kemaslahatan manusia. Karena sunnah beliau akan membawa kita kepada kebahagian hakiki yang dijanjikan Allah subhanahu wata'ala. Kita diwajibkan berpegang teguh pada Al Quran dan As Sunnah agar kita tidak tersesat. Sebab jika kita jauh dari keduanya, yakinlah bahwa kita berada dalam jalan yang salah. Saya yakin itu.
Namun jika kita berpegang teguh pada keduanya, insya Allah kita akan selalu berada dalam jalan yang benar. Maka dari itu kita diharuskan mengikuti sunnah Nabi agar kita tak terjerumus kepada hal-hal yang menyesatkan.
Tapi pada kenyataannya, di Indonesia, kebanyakan jauh dari sunnah Nabi. Bahkan mereka lebih mengutamakan hawa nafsunya dalam persoalan ibadah. Mereka lebih mendahului hal-hal bid'ah yang tak pernah dianjurkan oleh Rasulullah. Sampai-sampai mencintai bid'ah tersebut. Na'udzubillah.
Inilah realita yang terjadi ditengah-tengah masyarakat Indonesia. Bid'ah semakin menyebar dan Sunnah semakin meredup. Mereka terlalu mendahului hawa nafsunya yang membawanya pada kesesatan yang nyata. Mereka tidak berpegang teguh pada Al Quran dan As Sunnah dalam kehidupannya. Hasilnya, kesesatan yang mereka dapatkan namun mereka menganggapnya itu adalah kebenaran.
Jika ini semakin dibiarkan, kehancuran bisa saja terjadi. Bisa dilihat sekarang, perpecahan demi perpecahan terus terjadi dan akan terus terjadi jika mereka belum kembali pada Al Quran dan As Sunnah. Perpecahan itu bukan karena tidak berpegang teguh pada pancasila, namun jauhnya dari Sunnah. Karena banyak yang berkoar-koar bahwa perpecahan itu terjadi karena tidak memegang teguh ideologi pancasila. Padahal kenyataannya, perpecahan itu terjadi karena jauhnya mereka dari tuntunan Nabi sallallahu'alayhi wasallam.
Maka, kembali pada Al Quran dan As Sunnah adalah solusi satu-satunya demi memecahkan masalah ini. Menjauhi hal-hal bid'ah yang tak pernah Rasulullah perintahkan. Agar kita selalu berada dalam tuntunan yang menghantarkan kita pada keselamatan. Insya Allah.
Wallahu A'lam
Belum ada tanggapan untuk "Benci Sunnah, Cinta Bidah"
Posting Komentar
Syukran atas kunjungannya, jazakumullahu khair.
• Berkomentarlah dengan baik, sopan dan hindari debat kusir.
• Silahkan memberi kritikan dan saran yang membangun.