Islam adalah agama yang sangat sempurna, setiap sisinya mempunyai aturan, baik dari hal yang kecil hingga hal yang besar. Islam adalah agama yang sangat memperhatikan pemeluknya dari perkara yang sia-sia, supaya tidak terjerumus kedalamnya. Islam adalah agama yang lemah lembut dan tidak mengajarkan umatnya agar berkelakuan kasar maupun berbicara serampangan, meski niat yang ingin dilakukan adalah baik.
Islam telah mengajarkan umatnya untuk berlemah lembut kepada seseorang, banyak dalil yang menceritakan betapa harusnya kita (umat Islam) tidak bertindak yang bisa membuat orang lain rugi, sekecil apapun itu. Karena Islam adalah agama Rahman dan Rahim. Bahkan ketika berjihad pun, Islam dilarang membunuh musuh ketika mereka (musuh Islam) sudah menyerah dan menyatakan kekalahan. Tidak boleh membunuh perempuan, orang tua dan anak-anak. Ini menunjukkan bahwa Islam adalah agama yang mengajarkan kasih sayang.
Berbicara tentang jihad, berjihad adalah bagian dari syariat Islam yang bertujuan membela agama Allah dari apa-apa yang hendak merusaknya. Jihad merupakan puncak perkara dari agama ini. Rasulullah صلى الله عليه وسلم bersabda:
قَالَ رَأْسُ الْأَمْرِ الْإِسْلَامُ وَعَمُودُهُ الصَّلَاةُ وَذِرْوَةُ سَنَامِهِ الْجِهَادُ
"Pokok dari perkara agama adalah Islam, tiangnya adalah shalat, sedangkan puncaknya adalah jihad."HR. At Tirmidzi dan Ahmad, Shahih
Masa Rasulullah dan para sahabatnya, jihad identik dengan peperangan, karena memang masa itu adalah awal-awal perjuangan umat Islam dalam menyebarkan risalah Allah, dimana banyak kaum-kaum yang memusuhi yang hendak menghancurkan umat Islam, dan peperangan adalah jalan dalam membela agama Islam saat itu.
Namun, revolusi zaman terus berkembang dan memunculkan persoalan-persoalan yang belum terjadi pada masa Rasulullah ataupun sahabat, sehingga umat Islam pun harus mengikuti alur tersebut, tak terkecuali dalam melakukan jihad. Sekarang musuh Islam mulai mengubah taktik dan cara mereka untuk menghancurkan Islam, agar terlihat lembut dan jauh dari peperangan.
Umat Islam saat ini dihancurkan melalui pola pikir dan pemahaman, bagaimana umat Islam memiliki pikiran liberal jauh dari apa yang Rasulullah ajarkan, jauh dari pemahaman yang benar. Maka, untuk membentengi umat Islam dari hal tersebut, tidak bisa melalui peperangan, karena musuh Islam tidak mengangkat senjata. Namun untuk melawan mereka adalah dengan menuntut ilmu agama sesuai apa yang pernah disampaikan oleh Rasulullah. Disinilah revolusi Jihad terjadi.
Ya, jihad sekarang yang sesuai dengan revolusi zaman adalah menuntut ilmu agama sesuai dengan pemahaman Salafus Shaleh, bukan dengan peperangan sebagaimana zaman Rasulullah dan para sahabat. Mungkin sudah ada yang tahu atau belum mengetahui, bahwa Islam dari zaman ke zaman mengalami kemunduran dari segi akidah dan pola pikir, itulah yang dijadikan musuh Islam sebagai celah untuk menghancurkan Islam dengan cara halus tanpa peperangan, yaitu merusak Islam melalui akidah dan pola pikir, jika itu sudah rusak maka Islam akan mengalami kehancuran.
Bisa kita bandingkan dengan zaman Rasulullah dan para sahabat, musuh-musuh Islam saat itu sangat sulit untuk menghancurkan dan menjatuhkan Islam, padahal jumlah umat Islam saat itu terbilang sedikit dibanding musuh-musuhnya, berbagai cara dan rencana yang mereka lakukan namun tidak membuat Islam bertekuk lutut. Kenapa? Itu karena akidah dan tauhid mereka (umat Islam) saat itu sangatlah kokoh, sehingga musuh-musuh Islam kehabisan akal untuk menghancurkan Islam.
Berbanding terbalik dengan umat Islam saat ini, Islam saat ini mudah untuk dihancurkan karena akidah dan tauhid umat Islam sangat lemah dan kendor, sedikit saja musuh bergerak maka mereka langsung kalah, padahal jumlah umat Islam sangat banyak. Ini sesuai dengan sabda Rasulullah صلى الله عليه وسلم:
قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُوشِكُ الْأُمَمُ أَنْ تَدَاعَى عَلَيْكُمْ كَمَا تَدَاعَى الْأَكَلَةُ إِلَى قَصْعَتِهَا فَقَالَ قَائِلٌ وَمِنْ قِلَّةٍ نَحْنُ يَوْمَئِذٍ قَالَ بَلْ أَنْتُمْ يَوْمَئِذٍ كَثِيرٌ وَلَكِنَّكُمْ غُثَاءٌ كَغُثَاءِ السَّيْلِ وَلَيَنْزَ.
"Hampir-hampir bangsa-bangsa memperebutkan kalian (umat Islam), layaknya memperebutkan makanan yang berada di mangkuk."_ Seorang laki-laki berkata, _"Apakah kami waktu itu berjumlah sedikit?"_ beliau menjawab: "Bahkan jumlah kalian pada waktu itu sangat banyak, namun kalian seperti buih di genangan air.
HR. Abu Dawud dan Ahmad, Shahih
HR. Abu Dawud dan Ahmad, Shahih
Umat Islam memang saat ini hanyalah buih-buih digenangan air, tidak memiliki arti sama sekali, disebabkan lemahnya akidah dan tauhidnya kepada Allah dan jauhnya mereka dari manhaj Rasulullah. Sehingga musuh-musuh Islam tidak takut lagi kepada Islam. Karena selama ini yang mereka (musuh Islam) takutkan adalah bersatunya Islam dalam akidah dan tauhid, jika akidah dan tauhid kokoh, maka Allah akan selalu bersama kita.
Oleh karena itu, umat Islam harus mulai memperbaiki akidah dan tauhid mereka dengan melakukan jihad, yaitu menuntut ilmu. Sebaik-baik jihad saat ini adalah menuntut ilmu agama sesuai dengan pemahaman para Salafus Shaleh, menjauhi berbagai kesyirikan dan bid'ah, agar kejayaan Islam yang ditakutkan musuh-musuhnya terulang kembali. إن شاءالله.
Demikianlah yang bisa penulis sampaikan. Tulisan singkat ini sekedar persepsi penulis tentang bagaimana revolusi Jihad terjadi, dan bagaimana umat Islam bertindak.
Sekian.
Belum ada tanggapan untuk "Revolusi Jihad Umat Islam"
Posting Komentar
Syukran atas kunjungannya, jazakumullahu khair.
• Berkomentarlah dengan baik, sopan dan hindari debat kusir.
• Silahkan memberi kritikan dan saran yang membangun.