Indonesia, Negara Mayoritas Penduduk Muslim yang Doyan Rokok


Indonesia merupakan salah satu negara dengan jumlah masyarakat perokok terbesar di dunia di urutan ke-28 dengan kapasitas 1085 batang per kepala/tahun. WHO memperkirakan saat ini 36% atau sekitar 60 juta penduduk Indonesia merokok secara rutin. Berbeda dengan konsumsi rokok di banyak negara lain yang diprediksi bakal menurun, angka perokok aktif di Indonesia diyakini akan naik menjadi 90 juta orang pada tahun 2025, dilansir dari situs DW.com. Hampir 1/4 dari penduduk Indonesia adalah seorang perokok.

Miris sekali membaca berita tersebut, terlebih lagi jumlah perokok di Indonesia diprediksi akan meningkatkan tiap tahun, tentu menjadi citra buruk bagi Indonesia yang notabene merupakan negara yang berpenduduk muslim terbesar di dunia. Indonesia seakan menjadi sarangnya para perokok, karena bukan hanya orang dewasa yang melakukannya, namun para remaja bahkan anak-anak juga ikut merokok. Lebih mencengangkan lagi, para pelajar ikut menghisap benda tersebut, yang seharusnya mereka tahu sebagai seorang terdidik bahwa barang tersebut berbahaya.

Tentu rokok tidak diciptakan oleh perokok, pasti ada oknum dibalik itu semua. Ya, lagi-lagi kita harus menghadapi mirisnya kehidupan dinegara ini, karena pabrik rokok dinegara ini tersebar diberbagai daerah, dan produksinya juga tidak bisa dikatakan sedikit. Dilansir dari kompas.com, setidaknya ada 4 perusahaan di Indonesia yang menjadi produsen rokok terbesar, sebut saja PT. HM Sampoerna yang menguasai 33,4% pasar rokok nasional, yang pada tahun lalu [baca: 2017] meraup laba bersih sebesar Rp 12,6 triliun dari penjualan 101,3 miliar batang rokok. Belum lagi PT. Gudang Garam Tbk pada tahun 2017 berhasil menjual 78,7 miliar batang rokok dan mendapatkan laba bersih Rp 7,8 triliun. Fantastis bukan?

Ya, Indonesia merupakan pabriknya rokok. Produksi rokok di negara ini akan terus meningkat karena permintaan rokok juga ikut meningkat, masyarakat Indonesia makin banyak yang ikut merokok. Mengapa demikian, karena kesadaran masyarakat tentang bahaya rokok belum diperhatikan, masih dianggap hal yang sepele, padahal dokter di seluruh dunia telah memperingatkan bahayanya rokok. Rokok sama sekali tidak memiliki manfaat bagi tubuh kita. Bukan hanya tubuh, keuangan juga mempengaruhi, pemilik perusahaan semakin kaya sedangkan perokok semakin miskin, karena sebagian besar perokok di Indonesia adalah orang miskin.

Ada kabar yang lebih mengejutkan lagi, sebagian ulama-ulama dari ormas Islam terbesar di Indonesia, Nahdlatul Ulama (NU), pun ikut merokok, tentu ini hal wajar bagi ormas ini mengingat bahwa mereka membolehkan rokok. Tapi, seorang ulama (ahli ilmu) merokok, unik [baca: aneh] bukan? Bagaimana kira-kira penilaian kita jika kita melihat seorang yang Faqih (paham) Ilmu agama, ikut menghisap asap rokok kemudian menghembuskannya. Apa hal itu tidak aneh atau biasa saja? Atau bayangkan jika mereka berceramah atau berkhutbah dimasjid lantas sambil ditangannya terselip sebatang rokok? Apa itu mencerminkan seorang ulama?

Ya, itulah potret kecil dari negara ini seputar persoalan rokok, jika ingin menelisik lebih jauh, mungkin akan kita temukan hal yang lebih aneh dari hal yang telah dipaparkan diatas. Tulisan ini bukan untuk menyudutkan, tapi lebih dari untuk menyadarkan kita agar lebih menggunakan akal kita, untuk mencerna mana yang baik dan mana yang buruk.

Sekian.

Postingan terkait:

Belum ada tanggapan untuk "Indonesia, Negara Mayoritas Penduduk Muslim yang Doyan Rokok"

Posting Komentar

Syukran atas kunjungannya, jazakumullahu khair.
• Berkomentarlah dengan baik, sopan dan hindari debat kusir.
• Silahkan memberi kritikan dan saran yang membangun.