Kematian Merupakan Kepastian


Tidak ada manusia yang terlewatkan oleh kematian, semua pasti akan melewati pemutus kelezatan tersebut. Sebab untuk menuju negeri akhirat, maka gerbang utama yang mesti dilalui setiap makhluk yang bernyawa (termasuk manusia) adalah kematian (Al Maut).

Namun anehnya, kebanyakan manusia sekarang (terkhusus muslim) seolah-olah mereka akan hidup kekal didunia yang sejatinya adalah fana. Hal itu dibuktikan dengan ambisiusnya terhadap dunia, mengejarnya seakan tujuan hidup, atau tenggelamnya pada kubangan maksiat serta terlenanya dengan gemerlapnya pada perhiasan dunia, serta kurangnya keinginan terhadap menuntut ilmu agama (ilmu syar'i) dan malah mengabaikan dan meninggalkannya.

Padahal Allah shubhanahu wa ta'ala telah mengabarkan dengan gamblang didalam firman-Nya yang mulia, tentang kematian yang akan dirasakan makhluk-Nya serta hakikatnya dunia.

كُلُّ نَفْسٍ ذَآئِقَةُ الْمَوْتِ  ۗ  وَإِنَّمَا تُوَفَّوْنَ أُجُورَكُمْ يَوْمَ الْقِيٰمَةِ  ۖ  فَمَنْ زُحْزِحَ عَنِ النَّارِ وَأُدْخِلَ الْجَنَّةَ فَقَدْ فَازَ  ۗ  وَمَا الْحَيٰوةُ الدُّنْيَآ إِلَّا مَتٰعُ الْغُرُورِ

"Setiap yang bernyawa akan merasakan mati. Dan hanya pada hari Kiamat sajalah diberikan dengan sempurna balasanmu. Barang siapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, sungguh, dia memperoleh kemenangan. Kehidupan dunia hanyalah kesenangan yang memperdaya (menipu)." (QS. Ali 'Imran 3: Ayat 185)


Saat ini, begitu banyak manusia yang melupakan kematian karena terlalu sibuknya dengan dunia, sampai shalat (kewajibannya) pun dia lewatkan yang tidak sampai beberapa menit saja, dan tidak adanya rasa penyesalan dihatinya telah meninggalkan shalat tersebut, serta begitu banyak manusia yang tidak ada rasa takut dengan murka Allah disebabkan maksiat yang dilakukan, mereka bahkan menikmati kemaksiatan sampai lupa bahwa bisa saja kematian sudah berada dihadapannya.

Dan hal yang paling buruk saat ini adalah banyak manusia yang terkena penyakit yang dikabarkan Rasulullah, yaitu penyakit Al Wahn. Salah seorang bertanya tentang Al Wahn kepada Rasulullah.

يَا رَسُولَ اللَّهِ وَمَا الْوَهْنُ قَالَ حُبُّ الدُّنْيَا وَكَرَاهِيَةُ الْمَوْتِ

"Wahai Rasulullah, apa itu Al Wahn?" beliau menjawab: "Cinta dunia dan takut mati." (HR. Abu Dawud No. 4297)


Mereka semua itu sebenarnya adalah manusia yang jahil yang terperangkap dalam muslihat iblis, sibuk dengan dunia yang tidak pasti dan malah lupa dengan kematian yang merupakan kepastian. Rasulullah dalam sabdanya, beliau pernah ditanya siapa sebenarnya orang yang cerdas.

فَأَيُّ الْمُؤْمِنِينَ أَكْيَسُ قَالَ أَكْثَرُهُمْ لِلْمَوْتِ ذِكْرًا وَأَحْسَنُهُمْ لِمَا بَعْدَهُ اسْتِعْدَادًا أُولَئِكَ الْأَكْيَاسُ

Rasulullah shalallahu alaihi wasallam ditanya, "Orang mukmin yang bagaimanakah yang paling bijak (cerdas)?" beliau menjawab: "Orang yang paling banyak mengingat kematian, dan yang paling baik persiapannya setelah kematian, merekalah orang-orang yang bijak (cerdas)." (HR. Ibnu Majah No. 4259, Hasan)


Kenapa orang yang banyak mengingat kematian adalah orang cerdas? Sebab mereka sangat tau apa yang sebenarnya perlu diutamakan dan menjadi tujuan (akhirat) dan apa yang hanya sebagai sarana (dunia). Orang yang cerdas adalah orang yang tahu persis tujuan hidupnya. Kemudian mempersiapkan diri sebaik-baiknya demi tujuan tersebut. Maka, jika akhir kesempatan bagi manusia untuk beramal adalah kematian, tentulah orang-orang yang cerdas akan mempersiapkannya, serta tidak banyak berangan-angan dengan dunia yang akan berakhir.

Maka dari itu, perlunya kita sering-sering mengingat kematian, agar kita tidak terlena dengan apa yang ditampilkan dunia. Rasulullah menyuruh kita untuk sering mengingat kematian, agar tidak panjang angan-angan, sebagaimana dalam sabdanya.

أَكْثِرُوا ذِكْرَ هَاذِمِ اللَّذَّاتِ يَعْنِي الْمَوْتَ

"Banyak-banyaklah mengingat pemutus (penghancur) kenikmatan (kelezatan) yaitu kematian". (HR. Tirmidzi No. 2307 dan Ibnu Majah No. 4258)


Wallahu A'lam

Postingan terkait:

Belum ada tanggapan untuk "Kematian Merupakan Kepastian"

Posting Komentar

Syukran atas kunjungannya, jazakumullahu khair.
• Berkomentarlah dengan baik, sopan dan hindari debat kusir.
• Silahkan memberi kritikan dan saran yang membangun.